Muharram
(محرّم) adalah bulan pertama tahun penanggalan Islam, Hijriyah. Ditetapkan
pertama kali oleh Khalifah Umar ibnu al-Khattab atas saran dari menantu suci
Rasulullah SAW, yakni Imam Ali bin Abi Thalib karamalLahu wajhahu. Pada masa
pemerintahan Khalifah Abu Bakar, pernah beliau mengutarakan gagasannya mengenai
perlunya menetapkan kalender Isalam yang akan dipakai sebagai penenggalan dalam
urusan administrasi masa kekhalifahannya,dan sebagai kebutuhan kaum muslimin,
pada masa itu penanggalan yang dipakai kaum Muslimin berbeda-beda, ada yang
memakai tahun gajah, dimana pada tahun itu terjadi penyerangan dari balatentara
Abrahah dari negeri Yanan untuk menyerang Ka’bah, yang kemudian niatnya
digagalkan Allah Yang Maha Esa. Dan di tahun itu pula lahirnya nabi Muhammad
saw dan ada pula yang pemakaian tanggal didasarkan kepada hijrahnya Nabi
Muhammad dari Mekah ke Madinah.
Untuk
menetapkan kalender Islam ini, dicari momertum yang sangat tepat untuk
dijadikan patokan sebagai awal permulaan Tahun Baru Islam. Maka Khalifah Umar
ini mengadakan musyawarah yang dihadiri oleh pemuka-pemuka agama, dan
pembesar-pembesar muslim. Di dalam pertemuan itu ada beberapa momentum penting
yang diusulkan sebagai dasar penetapan pada tahun baru islam, dan
momentum-momentum itu antara lain:
1. Dihitung
dari hari kelahiran Nabi Muhammad
2. Dihitung dari wafatnya Rasulallah saw.
3. Dititung dari hari Rasulullah menerima wahyu pertama di gua Hira yang merupakan awal tugas kenabiannya.
4. Dimulai dari tanggal dan bulan Rasulallah melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah.
2. Dihitung dari wafatnya Rasulallah saw.
3. Dititung dari hari Rasulullah menerima wahyu pertama di gua Hira yang merupakan awal tugas kenabiannya.
4. Dimulai dari tanggal dan bulan Rasulallah melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah.
Tanggal
kelahiran Nabi Muhammad tidak dijadikan dasar sebagai awal penanggalan kalender
islam, karena tanggal itu masih menjadi kontroversi mengenai waktu dalam
kejadiannya. Adapun hari wafatnya Rasulullah tidak pula dijadikan dasar sebagai
tanggal permulaan kalender Islam , karena dikhawatirkan akan mempengaruhi kaum
muslimin dalam kesedihan yang berkepanjangan terhadap kenangan-kenangannya
semasa beliau. Pada akhirnya forum menyetujui sebagai awal penanggalan islam
dihitung sejak Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, Rasul sampai di Madinah
pada hari Senin, 12 Rabi’ al-Awwal yang bertepatan dengan tanggal 24 September
622 M.
Rasulullah
SAWW sendiri, dengan perkenan Allah SWT dalam firmanNya, menetapkan bahwa bulan
Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan (Rajab, Dzulqaidah,
Dzulhijjah, Muharram), dan didalamnya dilarang melakukan peperangan dan tindak
kekerasan lainnya.
Muharram
yang berarti diharamkan atau yang sangat dihormati, memang merupakan bulan
gencatan senjata atau bulan perdamaian. hal ini menunjukkan bahwa umat Islam di
manapun harus selalu bersikap damai, tidak boleh berperang kecuali jika
diperangi terlebih dahulu. Seyogyanya, umat Islam menghormati dan memaknai
Muharram dengan spirit penuh perdamaian dan kerukunan. sebab, Nabi Muhammad saw
pada khutbah haji wada’ -yang juga di bulan haram- mewanti-wanti ummatnya agar
tidak saling bermusuhan, bertindak kekerasan, atau berperang satu sama lain.
Esensi dari
spirit Muharram adalah pengendalian diri demi terciptanya kedamaian dan
ketentraman hidup, baik fisik, sosial, maupun spiritual. karena itu, di bulan
Muharram Nabi Muhammad saw menganjurkan ummatnya untuk berpuasa sunnah Asysyuro
( puasa pada hari kesepuluh di bulan Muharram).
Dari Abu
Hurairah , Nabi Muhammad saw bersabda,” puasa yang paling utama setelah
Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram. dan shalat yang paling utama adalah
shalat malam.”(HR.Muslim).
Ibnu Abbas
berkata,” Aku tak melihat Rasulullah saw mengintensifkan puasanya selain
Ramadhan, kecuali puasa Asysyuro.” (HR.Bukhori). dalam hadits lain yang
diriwayatkan dari Abi Qatadah, Nabi saw bersabda,”Puasa Asysyuro itu dapat
menghapus dosa tahun sebelumnya.”(HR.Muslim).
Melalui
puasa sunnah itulah, ummat Islam dilatih dan dibiasakan untuk dapat menahan
diri agar tidak mudah dijajah oleh hawa nafsu, termasuk nafsu dendam dan amarah
sehingga perdamaian dan ketentraman hidup dapat diwujudkan di Indonesia. Puasa
sunnah Muharram agaknya juga harus menjadi momentum islah bagi semua pihak.
agar perdamaian dan ketentraman terwujud, Muharram juga harus dimaknai sebagai
bulan anti maksiat, yakni dengan menjauhi larangan-larangan Allah swt, sepertai
fitnah, pornoaksi, pornografi, judi, korupsi, teror, narkoba dan lain-lain.
Dengan
peringatan tahun baru hijriyah kali ini semoga mari kita mulai babak baru
kehidupan kita dengan niat harus lebih baik dari tahun kemarin. Selamat Tahun
Baru Hijriyah 1 Muharram 1433 H. Ahlan wa sahlan bi’amin jadiid 1 Muharram 1433
H
Kullu ‘amin wa antum bikhoirin.
Kullu ‘amin wa antum bikhoirin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar